Senin, 28 Mei 2012

Lebih Baik "Bad Boy" daripada "Criminal Boy"

Sebenarnya dilihat dari dua sebutan di atas sama-sama "bad"
Tapi jika dilihat dari berbagai sisi, mari kita buktikan keampuhannya. 
-Pernah lihat orang jujur yang memberontak keras terhadap kepemimpinan yang salah? 
-Pernah dengar orang yang sudah bekerja di sebuah bank selama bertahun-tahun lalu kemudian mengundurkan diri hanya untuk membuka usaha sendiri? 
-Pernah lihat orang dengan banyak kemampuan tapi disepelekan? 
-Dan terakhir, pernahkah anda melihat orang yang menentang peraturan untuk sesuatu yang lebih baik?

Semua pertanyaan di atas merupakan cerminan dari seorang Bad Boy. Bad boy disini bukan dalam arti yang negatif. Tapi bagaimana caranya seorang pembangkang yang keluar dari daerah nyamannya atau biasa kita sebut "comfort zone". 
Mereka adalah orang yang menginginkan perubahan dalam hidupnya. Sebagai contoh di pertanyaan kedua, saya akan lihat bahwa saya pernah dengar bahkan melihatnya. 
Saya berkenalan dengan seorang bapak yang kira-kira berusia di atas 40 tahun. Dimana sedang mempelajari bahasa asing di tempat yang sama dengan saya. Saya pernah bertanya, 
"Bapak kerja dimana?" 
"Saya wirausaha de." 
"Di bidang apa pak?"
"Saya menaungi dua perusahaan. Sepatu juga baju."
Otomatis dari pernyataan si bapak, saya terus ingin mendengar kisah suksesnya. 
Ternyata sebelumnya dia pernah bekerja di salah satu bank selama hampir sepuluh tahun. Tapi karena tidak merasakan perubahan, hanya begitu-begitu saja. Alhasil dia pun banting setir dan dengan beraninya meninggalkan tempat kerjanya yang selama bertahun-tahun menafkahinya. 
Keputusan yang berani memang menurut saya. Berani mengambil resiko. 
Setelah itu dia bekerja di salah satu perusahaan di bidang sepatu. Bukan untuk mencari uang tapi untuk mencari ILMU-nya. Bagaimana proses manajemennya? Bagaimana tahap produksinya, pemasarannya, dll. Setelah penuh dengan ilmu wirausahanya. Keberanian si bapak ini berlanjut, dengan mendirikan usaha mandiri. 
Awalnya usaha ini dikerjakan oleh beberapa orang saja. Lama-kelamaan usaha si Bapak ini berkembang dan sampai pada akhirnya menaungi beberapa perusahaan yang dikelolanya. 
Dia memberikan saran bahwa jika ingin berusaha, ambillah barang mati seperti baju, celana, sepatu, dll. Jangan usaha di bidang hidup. Mengapa demikian? Selain tidak tahan lama, banyak resiko lainnya yang akan diterima. Seperti misalnya saat usaha di bidang pertanian, suatu saat lahan anda akan terkena hama yang mana nantinya membuat tanaman yang diproduksi mati. Belum lagi ditambah pesanan yang harus dikejar deadline. Alhasil jika pengelolaannya seperti itu para customer pun akan berpikir dua kali. 
Berbeda dengan barang mati  seperti baju, tas, celana, sepatu, dll. kita tidak dipusingkan untuk memeliharanya. Yang penting kualitas barang produksi yang kita buat bisa survive di pasaran. Income pun tidak sulit didapat. 

Bad boy adalah orang-orang yang memiliki kemampuan mumpuni namun salah ditempatkan. 
Ambil contoh, para hackers yang bisa menembus pengamanan mengartikan bahwa mereka orang yang pintar di bidang komputer namun salah arah. Kita tinggal mengarahkan kemampuannya di jalan yang benar. Pasti akan ada perubahan yang signifikan di segi positif pastinya. 
Contoh lain, para penembak jitu yang ditugaskan untuk membunuh. Mengartikan bahwa mereka sudah mahir dalam menembak namun salah tempat. Lebih baik jika mereka ditempatkan di kesatuan polisi untuk menjadi ahi snipper untuk pengamanan negara. 

Dengan Bad Boy akan hadir pengharapan baru untuk merubah paradigma yang biasanya terjadi. Dengan Bad Boy semuanya dilabrak untuk menjadi lebih baik. Jadilah seorang Bad Boy yang melahirkan inovasi dan kreasi baru agar berguna untuk kepentingan bersama. 

Berbeda dengan Criminal Boy. Tidak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Hanya keonaran yang bisa diberikan. Layaknya geng motor yang tak berguna.Istilahnya pun seperti kata madesu, masa depan suram. So, Lebih baik Bad Bor daripada Criminal Boy. 
:))

*Saya menulis artikel ini terinspirasi dari tayangan MTGW tentang Bad Boy 
...@kimul92

Minggu, 20 Mei 2012

The Power of Sedekah

Sekedar berbagi, agak penting juga sih ini, Uang koin Rp 100 dari kita bakalan berarti bagi orang lain yang butuh. Ditambah lagi dapet ganjaran dari Allah SWT. Dari pengalaman yang sudah-sudah saya bakalan berbagi sedikit tentang Sedekah ini.

Kalau dilihat, diamati, dicermati, dipahami dan disadari. Sedekah yang kita kasih mau itu ke orang lain, ke masjid ataupun bantuan lainnya. Ada 3 cara balasan dari Allah,

Pertama. setelah kita sedekah, dengan ikhlas tentunya tanpa pamrih. Jika Allah berkehendak buat langsung ngasih balesan. Beberapa hari setelah kita sedekah, ada aja uang tak diduga dateng begitu aja. Ataupun segala urusan yang kita jalani dimudahkan sama Allah. Uang bakalan dateng bisa lewat orang tua, bisa dapet uang hasil usaha kita tapi jumlah nominalnya lebih besar dari yang dibayangin, dll. Mengenai urusan, semisal urusan yang sebelumnya susah banget buat diselesaiin, setelah sedekah dengan ikhlas, insya allah jadi dimudahin sama Allah, rezeki juga ngalir lancar kalo lagi usaha pesenan banyak, kalo di kantor tugas-tugas lancar. Amin

Kedua, kalau menurut pengalaman saya, Allah bakalan ngasih balesan di kemudian hari. Sama sebenernya kaya poin pertama. Cuma bedanya yg ini dikasih ganjaran sama Allah waktunya lebih lama, tanpa kita sangka-sangka.

Ketiga, insya allah Allah bakal kasih ganjaran kita di hari esok nanti. Di alam kubur nanti, membantu kita buat bikin timbangan amal berat ke kanan. Amin, Insya allah.

Intinya sih sebenernya, kalo mau beramal jangan pamrih. Nanti dapet apa ya kalo misalnya kita ngasih uang ke orang dengan nominal segini. Nanti apa kata orang ya kalo saya kasih sedekah segini banyaknya. Jangan ada pikiran kaya gitu! Malah nanti enggak jadi barokah :)
Harus ikhlas, ridho dengan niat membantu ataupun mengamalkan sebagian rezeki yang kita punya. Insya allah bermanfaat di hari nanti kelak. Amin. Semoga Bermanfaat :)
...@kimul92




Jumat, 18 Mei 2012

7 Menit di Bubur Kacang Ijo

Hari Jumat pagi kira-kira jam 7an. Saya enggak ada jadwal kuliah. Alhasil mager di rumah, plus mantau blog ini. Tiba-tiba pengen bubur kacang ijo. Tanpa banyak omong langsung pergi ke tempat bubur kacang ijo di satu pasar.

(Obrolan di TKP.) *Ket: S, saya. P, penjual. B, bapak tua.

S : "Pa, beli kacang ijo 4."
P : " Iya."

Taunya ada si bapa tua, dimana tiap saya beli orang itu pasti ada mulu. Alhasil saya cuma kasih senyum :)
Si bapa tua itu bicara bahasa sunda dengan cepatnya, kalo saya translate kaya gini,

B : "Nah ini yang kuliah di UPI. Pasti tau kan jalan sersan surip. Itu tuh yang deket terminal ledeng. Sebelah terminal ledeng yang itu. Pasti tau Pa anak ini sih. Itu yang kalo dari arah lembang tuh sebelum terminal ledeng. Ada jalan kecil kan. Nah disitu banyak yang jualan Pa. Ya de ya?
S : (*kasih senyum) "Hhe, iya."
B : "Nah itu bener. Kan sebelum terminal dari arah ledeng ada jalan sersan surip. Nah jalannya tuh kayak gini pa, kaya jalan disini. Tapi banyak yang jualan sama aja kaya disini. Sebrangnya tuh ada jalan sersan bajuri. Ya de ya? Nah itu teh namanya sersan surip. Bener pa (ditujukan buat si penjual) Sersan surip itu tuh. Ade kalo ke kampus suka lewat pintu al furqon atau yang bank?"
S : (*kasih senyum simpul) "Hhe, lewat pintu atas pa."
(Si penjual masih terus nyiapin bubur kacang ijo yang saya pesen)
B : "Tuh kan bener pasti tau dia, disitu tuh ada sersan surip. Deket terminal ya de ya? Tuh pasti tau dia sih pa (ditujukan buat si penjual). Bener sersan surip deket sersan bajuri. Di sersan surip tuh banyak yang jualan, ukuran jalannya ya kaya di depan ini lah. Ade mau ppl dimana nanti? Di sma20 aja bagus kok itu. Udah disitu aja. Iya bener itu di sersan surip bener ya banyak yang jualan? Iya cobain kesana pa (ditujukan buat si penjual)."
S : (*kasih senyum simpul kepaksa) (-_-")

S : "Berapa pa 4?"
P: "10ribu de."
S : "Ini pa uangnya. Makasih."
Selama saya bayar itu kacang ijo. Si Bapa tua itu terus aja ngobrol tentang  sersan surip, sersan surip itu. Tapi enggak didenger sama saya, anggep radio rusak aja. Ngomong sersan surip lah, terminal ledeng lah, sersan bajuri lah, upi lah.
Woles aja kali jadi orang. Inti pertanyaannya sih cuma sersan surip.
Sebenernya semua percakapan dia tuh bisa dibilang cuma 1 kali nanya.
"Ade di upi ya, disana ada sersan surip yang kondisinya kaya di pasar ini banyak yang jualan kan?"
NAH ITU !! UDAH CUKUP !!
Saya juga bakalan respect dengan ngejawab,
"Iya pa bener. Kondisinya kaya disini ada yg jualan juga.."

So, Jadi orang jangan banyak omong. Malah bisa bikin orang bukannya respect tapi jadi jengkel.
To the point aja !! :))

Makhluk Berkalung Emas

layaknya etalase yg ditutup dengan kaca
mungkin aku hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh

layaknya rupiah diganti jadi dollar
mungkin hargamu tak bisa kubeli

layaknya reptil di Pulau Komodo
mungkin kamu makhluk langka yang tak ternilai harganya

layaknya bumi dan langit
mungkin lebih baik bermimpi tinggi tanpa sebuah action

layaknya berlian ditumpukan jerami
mungkin sulit untuk ditemukan dalam sekejap mata

layaknya seorang artis
mungkin dianggapnya sebagai fans semata

tapi roda pun berputar bung
saat dibawah,
diinjak-injak adalah kebiasaan
celotehan adalah berkah
kebiasaan dan berkah adalah belajar

sejuk mata, pikiran juga hati
saat melintas di pelupuk mata

tentram hati, ikhlas perbuatan
saat berdiri tepat di hadapan kami sang pujangga

takjub juga bersyukur
saat ada peri memperkenalkan namanya

mungkin Tuhan berkehendak lain
menciptakan keindahan dengan sesempurnanya manusia
tanpa cacat tanpa rusak
tanpa ada duplikatnya

namun sayang, yang ada hanya penyesalan
hanya dengan sujud pasrah
mungkin jalan terbaik akan diberikannya nanti
nanti ya nanti
sampai kita tahu apa artinya makhluk berkalung emas

...@kimul92 




Kamis, 17 Mei 2012

(Si) Jempol dan (Pak) RT, Bangga Sekaligus Waspada


(*alhamdulillah artikel ini juara III di Lomba Penulisan Artikel Ilmu Komunikasi UPI)

        Rasa-rasanya baru kemarin muncul media sosial yang bertujuan untuk mendapat teman baru dimanapun berada, dikenal dengan Friendster. Teman semasa kecil, sanak saudara sampai orang-orang yang belum kita kenali sebelumnya. Penulis masih ingat, saat itu menginjak bangku SMP kelas 2. Bisa dibilang menjadi salah satu daya tarik untuk sering bolak-balik ke dalam sebuah warnet hanya untuk membuka akun.
        Hampir setiap hari tidak pernah absen untuk membuka akun Friendster yang dimiliki. Bisa dibilang menjadi awal pengenalan terhadap dunia maya. Meskipun yang diketahui masih dalam skala kecil atau bahkan bisa dianggap “gaptek”. Tapi itulah gambaran anak usia 13 tahun, polos dengan motif ikut-ikutan teman sepermainan menggandrungi sampai menjadi maniak Friendster. Sepenggal cerita “kelam” penulis tentang dunia maya. Namun yang terpenting proses belajar yang memberikan pengalaman.
Seiring perkembangan zaman pula, lambat laun semua berubah. Dari mulai fashion sampai teknologi bisa berkembang, apapun jenis dan bentuknya. Terlepas dari fashion, yang lebih menonjol memang teknologi. Semua orang perlu dan memakai apapun yang dinamakan teknologi. Karena lama kelamaan, teknologi pun akan mendesak seseorang yang harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekeliling untuk dianggap. Dalam hal ini mengandung pengertian bahwa untuk bisa berkomunikasi dan juga mengetahui setiap detik peristiwa yang terjadi di bumi ini, masyarakat terdesak dan secara terpaksa harus memiliki gadget.
        Selain Friendster, yang jika dimunculkan sebagai topik utama akan menjadi bacaan usang. Meskipun memang ada pembaharuan dalam tubuh Friendster sebagai usaha untuk menarik minat pemakai dunia maya. Mulailah muncul media sosial lain yang hampir sama namun memiliki keunggulan yang berbeda-beda, contohnya saja Facebook, Twitter dan Blog.
        Diawali dengan Facebook, yang digagas oleh seorang lelaki muda bernama Mark Zuckerberg, berkali-kali menyabet penghargaan bergengsi tingkat dunia. Dan, dia pun dinobatkan sebagai milyuner termuda sepanjang sejarah.
Penghargaan terakhir diterima Mark dari World Economic Forum (WEF), Rabu (4/3). Ia termasuk 230 orang yang dianggap berpengaruh bagi dunia sebagai Young Global Leaders 2009. Ia merupakan salah satu penerima penghargaan yang diberikan kepada pemimpin muda dunia dari 71 negara itu.
Mark Zuckerberg dengan visi dan misi Facebooknya dinilai memiliki pengaruh yang baik bagi perkembangan komunikasi dan interaksi dunia oleh Young Global Leader (YGL), program yang mengusung orang-orang berusia 40 tahun ke bawah yang memiliki kemampuan memimpin yang baik, memiliki visi dan kinerja yang berdampak bagi dunia ini.
        Dengan berbagai fitur menarik dimana simbol unggulannya adalah gambar Jempol yang lebih dikenal “like this”, semua disajikan untuk lebih membuat para penggunanya merasa kerasan. Semisal kita bisa dengan mudahnya memasukkan foto dan video yang kita miliki, untuk bisa ditampilkan. Belum lagi para pengguna bisa berbagi foto dan video tersebut ke orang yang dituju, seperti teman, sanak saudara, partner kerja. Asalkan mereka telah menjadi teman kita.
        Semakin banyak teman yang kita miliki, semakin banyak pula kesempatan kita untuk berbagi apapun kepada orang lain, mulai dari foto, video, catatan (notes), sampai acara yang kita buat pun bisa diketahui oleh teman di Facebook.
        Suatu ketika, penulis memasukkan foto selebrasi setelah memasukkan bola ke dalam gawang lawan di koleksi foto pribadinya, yang memiliki arti karena begitu membanggakan. Tanpa diduga, ada salah seorang teman yang melihat foto itu. Perbuatan tak terduga dan membuat shock, orang tersebut menandai teman-teman lainnya untuk melihat foto yang sebenarnya hanya untuk koleksi pribadi. Selang beberapa menit, semua teman yang ditandai mengomentari foto tersebut, ada yang memberikan selamat, ada yang mengejek meskipun penulis tahu itu hanya gurauan belaka.
        Penulis yang tadinya merasa kesal karena foto koleksi pribadi diperlihatkan kepada orang lain, setelah melihat komentar mereka, terasa bahwa apapun kabar baik tak ada salahnya jika kita sampaikan kepada orang lain. Buktinya respon terhadap foto pun sangat beragam, banyak orang memberikan Jempol-nya dan juga beberapa komentar yang sangat memotivasi. Belum lagi ditambah, teman yang satu dengan yang lain bisa saling tegur sapa padahal sebelumnya jarang dilakukan. Bisa dikatakan mempererat tali silaturahmi dengan sesama.
        Mengenai hubungannya dengan pendidikan, sangat banyak keuntungan yang bisa diambil. Pertama, kita bisa membuat akun yang mengatasnamakan nama sekolah, lembaga pendidikan dan semua yang ada hubungannya dengan pendidikan. Dimana di dalamnya pengguna secara aktif memberikan berita dan info mengenai akun yang dibuat, agar semua orang mengetahui apa kegiatan baru yang dilakukan akun sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Kedua, dengan adanya fitur “acara”, kita bisa membuat acara yang berhubungan dengan pendidikan lalu menandai dan mengajak orang-orang untuk menghadiri undangan tersebut. Misal, akan diadakan acara seminar mengenai penanggulangan kesulitan belajar. Ditandailah orang-orang untuk mengikuti seminar tersebut, nanti akan banyak respon yang diterima. Ada yang memberikan Jempol-nya, ada yang berkomentar. Kita bisa mengetahui siapa yang akan datang ke seminar, siapa yang tidak, siapa yang belum memberikan jawaban mengenai kedatangannya. Dengan respon bagus, kita patut berbangga hati karena semua yang dibuat memberikan manfaat juga bagi orang lain.
        Ada kelebihan, ada juga kekurangan. Tak bisa disangkal ada beberapa masalah yang ditimbulkan akibat adanya Facebook menurut penulis. Pertama, banyaknya akun orang ternama palsu yang dibuat-buat. Padahal tanpa dipungkiri orang-orang ternama bisa memberikan inspirasi bagi para penggermarnya. Kedua, dengan mudahnya dapat meng-hack akun seseorang tanpa alasan, yang membuat si pemilik akun tidak bisa menggunakannya lagi. Ketiga, orang-orang kurang memanfaatkan kemajuan media sosial ini untuk menambah pengetahuan, kebanyakan hanya digunakan untuk mengisi waktu luang saja.
        Berikutnya, dirilis pada tahun 2006 oleh  Jack Dorsey, lahir November 19, 1976. Ketika usianya baru 24 tahun muncul ide yang sederhana dibenaknya untuk mengubah cara berkomunikasi secara sosial, sebuah ide yang akhirnya berubah menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai Twitter. 
        Sama seperti Facebook, keduanya mempunyai peranan untuk perkembangan  komunikasi. Memang bentuknya lebih seperti SMS yang diaplikasikan sebagai konsep pesan status interaktif. Perbedaan fitur pasti ada sebagai ciri khas yang dimiliki tiap-tiap media sosial.
        “RT” , tanpa perlu dijelaskan penulis yakin pembaca mengetahui maksud yang  ditujukan, Retweet. Mengapa mengambil kata tersebut? Percaya atau tidak, kita lebih sering me-retweet status orang lain dibandingkan update status untuk akun sendiri. Kita lebih sering mengomentari apa yang orang lain lakukan karena akan muncul bahan-bahan obrolan dengan seketika dibandingkan mengharapkan retweet orang lain. Berani memulai itu lebih baik.
        Orang-orang yang telah memiliki nama besar dan mempunyai akun twitter, dengan mudah mendapatkan ratusan, ribuan bahkan jutaan followers. Kebiasaan orang dengan jutaan followers, selalu menampilkan pernyataan-pernyataan yang bisa memotivasi. Meskipun ada juga yang menampilkan hal-hal yang tidak penting. Setidaknya bisa diambil sisi baik dari orang yang diidolakan.
        Terlepas dari itu, banyak sekali akun twitter baik itu nama sekolah ataupun lembaga pendidikan. Mempermudah setiap orang untuk mengetahui apa yang terjadi setiap menitnya. Disamping itu ada juga info mengenai beasiswa. Dengan adanya akun tersebut kita bisa mengetahui beasiswa pendidikan apa saja yang ada, baik untuk S1, S2 maupun S3. Inggris, Jerman, Jepang dan masih banyak lagi negara lain yang menjadi tujuan melanjutkan studi. Karena realita yang terjadi, orang Indonesia lebih memilih belajar di luar negri karena menganggap pengajar dan tempat studinya terakreditasi sangat baik. Sebagai dampaknya, masyarakat lebih menghargai orang-orang lulusan universitas luar negri daripada lulusan dalam negri. Banyak yang beranggapan, selain mempunyai nilai plus dalam bahasa, lulusannya lebih berkompeten dan dianggap mahir dalam bidangnya.
        Beasiswa memang dibutuhkan oleh hampir setiap pelajar, baik di bidang akademis maupun non akademis. Hanya orang terpilih yang bisa mendapatkannya. Oleh karena itu dilakukan penyaringan siapa saja yang pantas mendapatkannya. Setidaknya pelajar diuntungkan dengan adanya beasiswa sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasinya dan bisa membantu meringankan beban administrasi.
        Lain hal dengan blog, media sosial ini memang kurang bersahabat dengan penulis. Gaptek dan kurangnya waktu luang menjadi penyebab. Terlepas dari itu, kita sebagai pengguna bisa menyimpan apa saja di dalam blog yang dimiliki. Artikel, cerpen, dan iklan bisa dimuat. Dengan menyimpan berbagai karya, bisa melatih kita untuk menjadi penulis. Semua inspirasi bisa dituangkan sehingga membuat kita pun lebih kreatif.
        Dari ketiga media sosial,  Facebook dengan “Jempol”-nya, Twitter dengan “Retweet”-nya dan blog, kesemuanya memiliki keunggulannya masing-masing. Andil besar terhadap dunia pendidikan membuat kita patut berbangga hati. Semua yang dibutuhkan bisa terealisasikan berkat adanya media sosial ini. Meskipun memang kita tahu untuk pendidikan moral, harus dibenahi. Masih banyak situs porno ataupun situs-situs lain yang masih bisa diakses dengan mudahnya. Riskan bagi seorang pelajar dengan umur belasan tahun sudah mengetahui hal-hal seperti itu. Didasari keingintahuan yang tinggi, sudah barang tentu mereka akan melakukan apa saja untuk mengetahuinya. Oleh karena itu, pergunakan media sosial untuk menambah ilmu pengetahuan bukan untuk merusak diri sendiri dan juga orang lain.
Terakhir, teruslah berkarya karena suatu saat nanti akan berguna bagi orang lain diberbagai bidang bukan hanya pendidikan. Mengutip kata seorang penulis, Sofie Beatrix, “Dengan membaca kita akan tahu dunia, dengan menulis dunia tahu kita.”
       
       
       



Daftar Pustaka  
Beatrix, Sofie. 2011. Kitab Writerpreneur! Jangan (takut) Jadi Penulis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

       

#DreamCatcher

Adalah salah satu judul buku yang dibuat oleh Alanda Kariza dengan alamat web http://alandakariza.com/
Apa dia teman kamu? Jelas bukan, toh saya baru tau dia saja dari judul buku yang ini. Bisa dibilang artikel ini saya bikin atas dasar apresiasi anak muda yang udah punya banyak pengalaman ngewakilin Indonesia di berbagai ajang.


Amazing!!
Satu kata mungkin yang bisa saya kasih buat panulis satu ini. Masih seumuran saya meskipun diatas sedikit. Di bukunya dia cerita banyak tentang banyak kisar inspiratif. Belum lagi ditambah sama pengalaman dia yang udah segudang di bidang ini. Plus proyek The Cure For Tomorrow (TCFT) sama  Indonesian Youth Conference (IYC) yang digagas Alanda sama kedua temannya.
Kalau boleh di bilang kita kaum pria kalah langkah dibandingnya. Udah banyak proyek impian yang udah bisa dia realisasiin. Envy!
Saya aja mau mulai nulis buku susahnya minta ampun. Tapi dia dengan #DreamCatcher nya udah jadi buku ke empatnya. Saya kapan saya???? ...
Terlepas dari itu, serius ini buku recomended banget! Terbit dengan genre kaya psikologi populer dimana di dalemnya banyak banget kisah-kisah yang bisa membangun motivasi kita sebagai pembaca. Enggak percaya?? Beli gih sana ... :D
Ngomong-ngomong soal beli buku, saya mau ceritain kenapa saya bisa beli buku ini.
Dengan kebiasaan "ngautis" saya yang udah mendarah daging. waktu itu kalo enggak salah sekitar jam 12 siang. Beres ngampus yang selalu enggak jelas tujuan saya ngampus tuh buat apa. Salah alamat sepertinya. Abaikan
Nah nyampe di toko buku (boleh disebutin enggak sih namanya?) Gramed. Naiklah ke eskalator, sampai di lantai 2. adalah papan dengan tulisan "BUKU BARU", otomatis liat dulu kan, siapa tau aja bagus. Soalnya itu semua best seller.
Cover dengan gambar banyak buku terus tampilan yang anak muda banget mencuri perhatian saya. Diambil lah buku itu sebentar, buka buka buka halaman sekilas. Simpen lagi aja. Saya cari lagi yang lain.
Eh taunya di sudut bagian psikologi, buku itu nongol lagi. Diambil lagi deh, mulai diliat cover belakangnya. dibaca tuh biografi pendek si penulis. Prestasinya banyak, plus langka. Tambah penasaran aja mantengin itu buku sambil ngegendong tas berat yang isinya netbook.
Baca baca baca terus isi bukunya. Taunya udah sejam berdiri di baca buku #DreamCatcher ini. Buset dah! itu baru 50 halaman. Masih banyak sisa halamannya, tapi karena waktu juga alhasil pulang deh. Bukunya pengen dibeli tapi karena saat itu enggak ada duit disimpen lagi deh di rak bukunya. Hehehe..
Tapi beres dari situ, terus terang malah pengen ngebaca lagi halaman berikutnya. Eh malah update di twitter gini..

@kimul92: "berdiri sejam cuma buat baca buku #DreamCatcher. asli recomended!"

Mulai deh ada ritwit dari temen nanya, buku apa tuh? tentang apa? bagus enggak?
tapi pas pertanyaan terkahir, udah beli belum? saya bales, namanya juga berdiri berarti kantong kering. Artinya saya enggak punya cukup duit buat beli itu.
Enggak tau ada magnet apa, tapi rasanya itu buku pengen langsung dibeli. pengen jd miliki sendiri. Soalny isinya bagus!
Dua hari dari situ, maksain lagi ke Gramed cuma buat beli buk itu doang terus balik lagi aja.
Nah udah jadi milik, dan buku dibaca sampe tamat. haha
Dan bukunya bagus beud!
Mau tau isinya? RECOMENDED !!
...@kimul92

DAGING, Halal dengan Resiko Tinggi



·         Daging termasuk ke dalam lemak jenuh yg sulit dicerna tubuh  
·         Daging mengandung darah dan lemak. Darah mengandung virus yg menyimpan berbagai penyakit sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan
·         Daging mengandung protein yg banyak. Yang kemudian diubah menjadi asam amino
Tubuh membutuhkan 23 asam amino
-berasal dari luar tubuh 8 asam amino
-berasal dari dalam tubuh 15 asam amino
:: namun ternyata daging memiliki 15-200.000 asam amino, sedangkan yg dibutuhkan dari luar tubuh hanya 8 asam amino. Otomatis sisanya mengendap di dalam tubuh menjadi racun yg bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
·         Penyumbatan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah tinggi
·         Penyumbatan pembuluh darah pada jantung, menyebabkan jantung koroner
·         Penyumbatan pembuluh darah di otak menyebabkan stroek
·         Daging berasal dari hewan. Saat ini hewan kebanyakan diberi obat penggemuk, ditambah lagi hewan memakan parasit, cacing, pestisida pd tumbuhan. Yang kemudian daging hewan dimakan oleh manusia.
·         Lemak yg berasal dari daging mengandung racun Katenosis. Yang dapat merusak ginjal, mata menjadi rabun, impoten dan menyebabkan sulit dalam pembekuan darah.
·         Makanan hewani (daging) mengandung lemak. Lemak membawa kolesterol. Makin banyak memakan daging, semakin banyak kolesterol yg diproduksi, sehingga kerja hati menjadi lebih berat. Jika hati terus menerus bekerja akan menyebabkan pengerasan hati, yg akan menyebabkan tubuh terserang hepatitis. Hepatitis menular melalui air liur dan transfusi darah
·         Tekanan darah diatas 139/95 (sistol/diastol) , maka akan mengalami tekanan darah tinggi
·         Perbedaan manusia dengan hewan dari segi pencernaan
Manusia
Hewan
·         Gigi rata
·         Mengunyah makanan
·         Keasaman lambung
·         Panjang usus 12 meter

·         Gigi tajam
·         Menelan makanan
·         Keasaman lambung 15x dari manusia
·         Panjang usus hanya 3x dari panjang tubuhnya


Penjelasan singkat:
**sifat hewan yg langsung menelan tubuh mangsanya didukung dengan keasaman lambung yg 15x lebih asam dari lambung manusia. Ditambah lagi dengan ukuran usus yang pendek.
*Dengan keasaman yg tinggi, hewan yg ditelan akan dengan cepat dicerna dalam tubuh sampai ke tulang-tulangnya.
*Dengan ukuran  usus yg pendek maka makanan yg telah dicerna akan dengan cepat keluar dari dalam tubuh
**sedangkan manusia, memakan daging dengan usus yg sangat panjang mencapai 12meter. Daging yg termasuk lemak jenuh (sulit dicerna). Sehingga menyebabkan sisa metabolisme lama dikeluarkan dari tubuh dan menyebabkan penimbunan racun dalam tubuh.

·         Jadi jangan bangga dengan badan besar, karena sebenarnya gendut itu sarang penyakit. Banyak racun mengendap di tubuh. 
...@kimul92